MANFAAT OZON

Jumat, 26 Juni 2009

Ozon ditemukan pada tahun 1840 oleh Christian Friedrich Schonbein, seorang ilmuwan Jerman. Gas ozon memiliki sifat sebagai oksidator yang sangat kuat. Karena itu ia dapat menghilangkan aroma tidak sedap, memutihkan berbagai macam material dan mengikat bahan-bahan karsinogen sehingga sangat baik untuk pengolahan air minum. Sebagai antioksidan ia mampu membunuh virus, bakteri serta jamur sekaligus.


 

Penggunaan Ozon dalam dunia kedokteran pertama kali didokumentasikan oleh Majalah Kedokteran European Medical Journal pada tahun 1930. Semenjak itu banyak tulisan-tulisan lain tentang Ozon dipublikasikan pada majalah-majalah kedokteran Eropa terutama di Jerman, Spanyol dan Rusia.


 

"Medical ozon" adalah campuran ozon dengan oksigen yang dibentuk dari oksigen murni melalui "Silent Electric Discharge". Manfaat Ozon dalam bidang kedokteran dipergunakan berdasarkan pada kemampuannya :

  1. Membunuh bakteri
  2. Membunuh jamur
  3. Membunuh virus
  4. Stimulasi metabolisme, sistem imun dan kemampuan memperbaiki sirkulasi
  5. Hemostatik terutama pada kasus-kasus "seeping haemorrhages"
  6. Pembersih luka terutama pada jaringan lunak dan lesi tulang.
  7. Mempercepat penyembuhan luka melalui perbaikan distribusi oksigen secara lokal pada daerah kerusakan, stimulasi granulasi dan meningkatkan proses metabolisme.


 


 

TERAPI OZON


 

Ozon yang digunakan dalam dunia kedokteran berbeda dengan Ozon yang berada di atmosfir bumi. Jika ozon alami terjadi secara natural karena fenomena alam yang rutin terjadi seperti adanya sinar ultra violet, Ozon buatan dengan sengaja dibuat dari gas oksigen murni (100%) yang dimasukkan ke dalam mesin elektrik yang memiliki tegangan tinggi sehingga mampu memproses oksigen tersebut menjadi gas ozon.


 

Ozon buatan dengan konsentrasi tertentu sangat berbahaya pada sistem pernafasan manusia, karena merusak alveoli paru-paru. Karena itu ozon tidak boleh dihirup secara langsung.


 

Beberapa cara dalam melakukan TERAPI ozon telah dikembangkan. Di Indonesia, metode pemberian TERAPI ozon telah dibukukan ke dalam sebuah Panduan oleh PERTOZI (Perhimpunan Dokter Seminat Terapi Ozon Indonesia). Cara-cara tersebut antara lain:

  1. Autohemoterapi Mayor

    Metode ini dilakukan dengan cara mengambil darah pasien menggunakan bloodbag dengan tranfusi set sebanyak 50 – 100 ml kemudian diberikan gas ozon dengan dosis tertentu, setelah itu segera ditransfusikan kembali ke dalam tubuh pasien.


     

  2. Autohemoterapi Minor

    Metode ini dilakukan dengan cara mengambil darah pasien dengan spuit 20 ml sebanyak 10 ml dan dicampur gas ozon dengan dosis tertentu kemudian disuntikkan ke dalam otot.


     

  3. Direk Intramuskuler

    Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan gas ozon sebanyak dosis tertentu langsung ke dalam otot.


     

  4. Direk subkutan dan intrakutan

    Metode ini juga memberikan gas ozon secara langsung dengan menyuntikkan gas ozon dalam dosis tertentu pada subkutan dan intrakutan.


     

  5. Insuflasi gas

    Gas ozon sejumlah dosis tertentu disuntikkan ke dalam rongga tubuh melalui kateter menggunakan suit 50 ml.


     

  6. Terapi eksternal kantong plastik

    Pemberian terapi dengan kantong plastik, membungkus bagian tubuh yang akan diterapi (misal kaki) dengan platik kemudian mengisinya dengan gas ozon.


     

  7. Terapi eksternal subatmosferik

    Luka disungkup dengan bejana kaca/plastik, kemudian diberikan aliran gas ke dalamnya secara kontinu


  8. Ozonisasi air dan minyak

    Metode ini adalah terapi dengan memberikan campuran minyak atau air dengan ozon. Pembuatan air ozon atau minyak ozon dilakukan dengan menggunakan peralatan tambahan.


 


 

Ozon adalah bentuk oksigen yang mudah larut dan bereaksi dengan unsur kimia yang lain, sehingga bermanfaat dan berkhasiat :

  • Membunuh kuman, virus dan jamur
  • Memperbaiki oksigenasi jaringan
  • Memperlancar peredaran darah
  • Membersihkan luka-luka
  • Mengantisipasi molekul bebas yang diduga sebagai penyebab kanker dan proses penuaan.


 


 

RS. Utama Husada memberikan pelayanan kesehatan dengan terapi ozon sejak Tahun 1994. Metode pemberian Terapi ozon sesuai dengan panduan PERTOZI dan berdasarkan kebutuhan masing-masing pasien.


 

Terapi ozon digunakan untuk membantu penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain:

  1. Luka pada kencing manis (Gangren)
  2. Luka pada punggung (Decubitus), luka pada lubang dubur, luka bakar.
  3. Penyakit kulit karena alergi, virus dan jamur (eczema, herpes, varicella/cacar air)
  4. Batuk dan influenza karena alergi dan kuman
  5. Asthma Bronchiale
  6. Jantung Koroner
  7. Tekanan darah tinggi, lumpuh (stroke) karena penyumbatan pembuluh darah
  8. Rheumatik (asam urat tinggi)
  9. Maag (lambung)
  10. Radang atau infeksi pada usus
  11. Gangguan Fungsi hati dan ginjal
  12. Gangguan Prostat dan haemorhoid
  13. Hipercholesterol dan Hipertriglyceride (lemak dalam darah)
  14. Radang pada tulang (Osteomylitis)
  15. Kecelakaan (gegar otak)
  16. Vertigo / Migrain / Parkinson
  17. Thypus abdominal, demam berdarah, malaria
  18. Masalah kecantikan kulit, jerawat.
  19. Geriatric (mencegah proses penuaan)
  20. Meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kebugaran (vitalitas)


 


 

Ditulis kembali oleh Admin

Sebagian diambil dari Tulisan : Judul TERAPI OZON Oleh MULYA, D. SMF RSAB Harapan Kita diajukan pada Simposium Menuju Indonesia Sehat 2010, Gedung Ladokgi, Sabtu, 21 Oktober 2000


 

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP